Virus komputer pertama kalinya tercipta bersamaan dengan komputer. Pada tahun 1949, salah seorang pencipta komputer, John von Newman, yang menciptakan Electronic Discrete Variable Automatic Computer (EDVAC), memaparkan suatu makalahnya yang berjudul “Theory and Organization of Complicated Automata”.
Dalam makalahnya dibahas kemungkinan program yang dapat menyebar dengan sendirinya. Perkembangan virus komputer selanjutnya terjadi di AT&T Bell Laboratory salah satu laboratorium komputer terbesar di dunia yang telah menghasilkan banyak hal, seperti bahasa C dan C.1 Di laboratorium ini, sekitar tahun 1960-an, setiap waktu istirahat para peneliti membuat permainan dengan suatu program yang dapat memusnahkan kemampuan membetulkan dirinya dan balik menyerang kedudukan lawan.
Selain itu, program permainan dapat memperbanyak dirinya secara otomatis. Perang program ini disebut Core War, yaitu pemenangnya adalah pemilik program sisa terbanyak dalam selang waktu tertentu. Karena sadar akan bahaya program tersebut, terutama bila bocor keluar laboratorium tersebut, maka setiap selesai permainan, program tersebut selalu dimusnahkan. Sekitar tahun 1970-an, perusahaan Xerox memperkenalkan suatu program yang digunakan untuk membantu kelancaran kerja. Struktur programnya menyerupai virus, namun program ini adalah untuk memanfaatkan waktu semaksimal mungkin dan pada waktu yang bersamaan dua tugas dapat dilakukan. Pada tahun 1980-an, perang virus di dunia terbuka bermula atas pemaparan Fred Cohen, seorang peneliti dan asisten profesor di Universitas Cincinati, Ohio. Antec chill control v software.
Serupa seperti virus pada manusia, virus komputer memiliki tingkat bahaya yang beragam. Beberapa virus hanya menyebabkan efeek mengganggu, sementara virus lainnya dapat merusak hardware, software, ataupun data kita. Hampir semua virus menyertakan dirinya pada file excutable. Artinya, virus bisa saja sudah ada pada komputer tersebut sampai penggunanya menjalankan atau membuka malicious program tersebut. Virus tidak bisa menyebar tanpa bantuan user, misalnya menjalankann program yang sudah terinveksi virus.
Pengguna yang menyebarkan virus komputer biasanya melakukan lewat pertukaran file yang telah terinveksi ataupun mengirim email dengan virus sebagai attachment email-nya. Worm adalah lubang keamanan atau celah kelemahan pada komputer kita yang memungkinkan komputer kita terinfeksi virus tanpa harus eksekusi suatu file yang umumnya terjadi pada jaringan. Worm adalah sebuah program kecil yang memiliki rutin program untuk memperbanyak diri sendiri dan menularkan dirinya pada komputer-komputer dalam jaringan, serta memiliki kemampuan untuk melakukan hal-hal yang diinginkan oleh pembuat program, biasanya berupa pencurian informasi dari komputer yang ditularinya kemudian mengirimkannya pada alamat tertentu yang diinginkankan oleh pembuatnya melalui internet. Secara desain, worm serupa dengan virus dan disebut juga sub-class dari sebuah virus. Worm juga menyebar dari komputer ke komputer lain, tetapi tidak seperti virus, worm memiliki kemampuan untuk berpindah-pindah meski tanpa bantuan manusia sebagai pengguna komputer. Worm memanfaatkan file atau fitur transportasi informasi sistem komputer yang memunkinkannya berpindah tanpa bantuan. Hal yang paling berbahaya dari worm adalah kemampuannya untuk mereplikasi dirinya sendiri pada sistem yang sudah terinfeksi dan mengakibatkan efek yang cukup besar.
Salah satu contoh worm yang mampu mengirimkan duplikasinya ke seluruh user yang terdaftar pada address book email sistem yang telah terinfeksi tersebut. Setelah sampai di tujuan, worm kembali menduplikasi dirinya sendiri dan mengirim lagi satu copy ke tiap user yang ada di address book komputer yang baru saja diserangnya dan seterusnya. Dalam mitologi Yunani, ada cerita tentang Perang Troya. Perang ini berlangsung bertahun-tahun, sebagai orang-orang Yunani tidak bisa menembus kota sangat barikade dari Troy. Maka suatu hari, beberapa tentara Yunani membawa orang-orang Troy kuda kayu besar, yang mereka diterima sebagai korban keselamatan.
Kuda itu bergerak di dalam tembok kota, di mana ia duduk sampai malam. Setelah orang-orang kota itu jatuh tertidur, tentara Yunani melompat keluar dari kuda kayu, membuka pintu untuk membiarkan tentara sesama mereka, dan mengambil alih kota. Sebagai contoh, sebuah Trojan horse mungkin muncul untuk menjadi permainan komputer, tapi begitu Anda klik dua kali, program mulai menulis lebih dari bagian-bagian tertentu dari hard drive anda, merusak data Anda. Meskipun hal ini tentu sesuatu yang Anda ingin menghindari, itu baik untuk tahu bahwa program jahat hanya berbahaya jika mereka diberikan kesempatan untuk menjalankan. Juga, kebanyakan program antivirus dapat menangkap Trojan horse ketika memindai virus. Tidak seperti virus, bagaimanapun, Trojan horse tidak mereplikasi diri mereka sendiri. Meskipun dimungkinkan untuk kuda Trojan harus terpasang ke file virus yang menyebar ke beberapa komputer.
Spyware adalah aplikasi yang membocorkan data informasi kebiasaan atau perilaku pengguna dalam menggunakan komputer ke pihak luar tanpa kita sadari. Biasanya digunakan oleh pihak pemasang iklan. Perangkat lunak yang mengumpulkan dan mengirim informasi tentang pengguna komputer tanpa diketahui oleh si pengguna itu. Informasinya bisa yang tidak terlampau berbahaya seperti pola berkomputer, terutama berinternet, seseorang sampai yang berbahaya seperti nomor kartu kredit, PIN untuk perbankan elektronik (e-banking) dan password suatu account. Backdoor pada awalnya dibuat oleh para programer komputer sebagai mekanisme yang mengizinkan mereka untuk memperoleh akses khusus ke dalam program mereka, seringnya digunakan untuk membenarkan dan memperbaiki kode di dalam program yang mereka buat ketika sebuah crash akibat bug terjadi. Salah satu contoh dari pernyataan ini adalah ketika Kenneth Thompson (salah seorang pemrogram sistem operasi UNIX membuat sebuah program proses login pada tahun 1983 ketika memperoleh Turing Award), selain program login umum digunakan dalam sistem operasi UNIX dengan menggunakan bahasa pemrograman C, sehingga ia dapat mengakses sistem UNIX yang berjalan di dalam jaringan internal Bell Labs. Backdoor yang ia ciptakan itu melindungi dirinya dari pendeteksian dan pembuangan dari sistem, meskipun pengguna berhasil menemukannya, karena memang backdoor ini membuat dirinya sendiri kembali (melakukan rekompilasi sendiri).
Istilah backdoor sekarang digunakan oleh hacker-hacker untuk merujuk kepada mekanisme yang mengizinkan seorang peretas sistem dapat mengakses kembali sebuah sistem yang telah diserang sebelumnya tanpa harus mengulangi proses eksploitasi terhadap sistem atau jaringan tersebut, seperti yang ia lakukan pertama kali. Umumnya, setelah sebuah jaringan telah diserang dengan menggunakan exploit (terhadap sebuah kerawanan/vulnerability), seorang penyerang akan menutupi semua jejaknya di dalam sistem yang bersangkutan dengan memodifikasi berkas catatan sistem (log) atau menghapusnya, dan kemudian menginstalasikan sebuah backdoor yang berupa sebuah perangkat lunak khusus atau menambahkan sebuah akun pengguna yang memiliki hak akses sebagai administrator jaringan atau administrator sistem tersebut. Jika kemudian pemilik jaringan atau sistem tersebut menyadari bahwa sistemnya telah diserang, dan kemudian menutup semua kerawanan yang diketahui dalam sistemnya (tapi tidak mendeteksi adanya backdoor yang terinstalasi), penyerang yang sebelumnya masih akan dapat mengakses sistem yang bersangkutan, tanpa ketahuan oleh pemilik jaringan, apalagi setelah dirinya mendaftarkan diri sebagai pengguna yang sah di dalam sistem atau jaringan tersebut. Dengan memiliki hak sebagai administrator jaringan, ia pun dapat melakukan hal yang dapat merusak sistem atau menghilangkan data. Dalam kasus seperti di atas, cara yang umum digunakan adalah dengan melakukan instalasi ulang terhadap sistem atau jaringan, atau dengan melakukan restorasi dari cadangan/backup yang masih bersih dari backdoor.
Spam email atau JunkMail bekerja dengan mengisi kotak email kamu sehari-hari. Pesan-pesan ini datang dari berbagai sudut dunia, dan biasanya menjual produk kesehatan tertentu atau promosi atau juga kabar bahwa anda menang lotere. Email spam biasanya datang kerena kita secara tidak sadar menyebarkan alamat email kita, seperti menulisnya pada social media dan menayangkannya.
Walaupun kita memakai perusahaan email yang bagus, yang dimana mereka memiliki fitur anti spam, kadang-kadang pesan spam ini bisa menipu dan masuk ke kotak masuk utama. Spam juga kadang-kadang digunakan untuk membantu menyebarkan sejumlah virus, melalui penggunaan lampiran (attachment). PC Media Antivirus mengenali dua varian dari virus ini, yakni XFly.A dan XFly.B. Sama seperti kebanyakan virus lokal lainnya, ia dibuat menggunakan Visual Basic. Memiliki ukuran tubuh sebesar 143.360 bytes tanpa di-compress.
Dan ia dapat menyamar sebagai folder, file MP3 WinAmp atau yang lainnya dengan cara mengubah secara langsung resource icon yang ada pada tubuhnya. Ini akan lebih mempersulit user awam dalam mengenalinya. Pada komputer terinfeksi, saat menjalankan Internet Explorer, caption-nya akan berubah menjadi “.:: x-fly:.”, dan saat memulai Windows pun akan muncul pesan dari si pembuat virus pada default browser.
Atau setiap waktu menunjukan pukul 12:30, 16:00, atau 20:00, virus ini pun akan menampilkan layar hitam yang juga berisi pesan dari si pembuat virus. Gen.FFE atau pembuatnya menamakan Fast Firus Engine merupakan salah satu program Virus Generator buatan lokal. Dengan hanya menggunakan program ini, tidak dibutuhkan waktu lama untuk dapat menciptakan virus/varian baru. Virus hasil keluaran program ini menggunakan icon mirip gambar folder standar bawaan Windows. Ia pun akan memblokir akses ke Task Manager, Command Prompt, serta menghilangkan beberapa menu di Start Menu.
Ia juga akan membaca caption dari program yang aktif, apabila terdapat string yang berhubungan dengan antivirus maka program tersebut akan segera ditutup olehnya. Matikan process yang dijalankan oleh virus.
Virus yang aktif pasti memiliki process yang berjalan pada sistem. Process ini biasanya memantau aktifitas sistem dan melakukan aksinya bila ada kejadian tertentu yang dikenali virus tersebut. Contohnya pada saat kita memasang flash disk, process virus akan mengenali aksi tersebut dan menginfeksi flash disk dengan virus yang sama. Proses ini harusnya bisa dilihat dari task manager yang bisa diaktifkan dengan tombol Ctrl + Alt + Del namun terkadang virus akan memblokir aksi ini dengan melakukan log off, menutup window Task Manager, atau restart sistem.
Cara lain adalah menggunakan tool lain untuk melihat dan mematikan proses virus. Saya biasa menggunakan Process Explorer dari. Dengan tool ini anda bisa mematikan process yang dianggap virus. Pada saat mematikan proses milik virus perlu diperhatikan terkadang proses milik virus terdiri atas lebih dari 1 proses yang saling memantau.
Bila 1 proses dimatikan maka proses tsb akan dihidupkan lagi dengan proses lainnya. Karena itu mematikan process virus harus dengan cepat sebelum proses yang dimatikan dihidupkan lagi oleh proses lainnya. Kenali terlebih dahulu proses yang dianggap virus lalu matikan semuanya dengan cepat. Biasanya virus menyamar menyerupai proses windows tapi tentu ada bedanya seperti IExplorer.exe yang meniru Explorer.exe. Serangan virus dapat dicegah atau ditanggulangi dengan menggunakan program antivirus.Virus komputer ini dapat dihapus dengan basis data (database/signature-based detection), heuristik, atau perangkat dari program itu sendiri (Quantum).
Pengertian Malware – Berbicara tentang komputer maka erat kaitannya dengan aplikasi berbahaya yang selalu menghantui setiap penggunanya. Ada beberapa jenis aplikasi berbahaya dan mengganggu yang dikategorikan berdasarkan kemampuannya masing-masing. Diantarnya ada yang dinamakan, worm, malware, adware dan lain-lain. Yang ingin kami bahas pada artikel kali ini adalah tentang malware. Kami yakin para pembaca sudah pernah mendengar dengan istilah ini, namun mungkin masih gamang dalam mendefinisikan istilah malware tersebut.
Untuk itu kami akan mengulas secara menyeluruh tentang pengertian malware dan seluk beluk mengenai malware. Di dalam artikel ini kami akan membahas beberapa poin, diantaranya pengertian malware, siapa pembuat malware, tujuan pembuatan malware, serta bagaimana cara kita untuk terhindar dari program malware serta apabila komputer telah terjangkit malware langkah bagaimana yang harus kita lakukan untuk memusnahkannya. Pengertian Malware Malware merupakan istilah yang diambil dari bahasa inggris yang tersusun dari 2 kata yaitu malicious dan software. Secara bahasa yang menyusunnya maka malware dapat diartikan sebagai perangkat lunak jahat.
Sedangkan untuk definisi yang lebih luas kami mengambil dari beberapa sumber. Dan berikut ini pengertian malware yang telah kami rangkum. Pengertian Malware Menurut SANS Securing the Human Pengertian Malware adalah sebuah perangkat lunak atau sebuah program komputer yang dibuat dengan tujuan untuk melakukan tindakan yang dapat merugikan si pengguna komputer. Pengertian Malware Menurut Wikipedia Pengertian Malware adalah perangkat lunak komputer yang dibuat untuk melakukan penyusupan dengan tujuan untuk merusak sistem komputer. Pengertian Malware Menurut Microsoft Pengertian Malware adalah istilah yang merujuk kepada sebuah perangkat lunak yang dapat membahayakan sistem komputer karena dirancang khusus untuk merusak atau melakukan tindakan yang tidak diinginkan pada suatu sistem komputer. Merujuk pada pengertian di atas bahwasannya malware adalah sebutan untuk setiap program jahat pada komputer.
Maka jika kita pernah mendengar Worm, Tojan, Virus, Spyware, Rootkit, Bots, Backdor, Exploit dan lainnya adalah masuk ke dalam kategori malware. Karena semua program tersebut mempunyai sifat yang sama yaitu terdapat kode jahat di dalamnya. Namun masing-masing dari program jahat yang tadi kami sebutkan dibedakan menurut kemampuan dan tujuan dari program tersebut.
Ketika malware telah menjangkit ke sebuah komputer maka pelaku pembuat malware sangat berpotensi untuk mengendalikan komputer korban. Yang kita tahu adalah malware hanya bisa masuk ke komputer yang bersistem operasi Windows. Anggapan tersebut keliru, karena malware bisa menjangkiti komputer yang bersistem operasi apa saja termasuk smartphone dan tablet. Berhubung windows masih merajai untuk sistem operasi komputer, tentu komputer Windows menjadi sasaran utama para pembuat malware. Siapa Pembuat Malware Malware tidak dibuat oleh orang sembarangan, mereka adalah yang mempunyai kemampuan khusus untuk membuat sebuah perangkat lunak canggih.
Orang yang membuat malware bisa saja disebut sebagai seorang kriminial cyber, karena dengan perangkat lunaknya tersebut mampu untuk mendapatkan informasi pribadi dan rahasia dari komputer korban. Tujuan Pembuatan Malware Seperti yang telah disinggu di atas, malware mempunyai kemampuan untuk mencuri informasi pribadi dan rahasia si pengguna komputer. Maka dari itu malware kini banyak digunakan untuk mendapatkan informasi serta menyerang, yang akibatnya dapat menguntungkan si pembuat malware dan merugikan si yang terkena malware.
Beberapa hal yang bisa dilukan oleh si pelaku dengan program malwarenya adalah: mencuri informasi rahasia seperti username dan password, mengirimkan email sampah, dapat melakukan serangan Denia of Service, dan pencurian data pribadi yang bisa dimanfaatkan untuk melakukan pemerasan. Cara Menghapus Malware dan Melindungi Komputer dari Malware Cara umum yang digunakan untuk melindungi komputer dari serangan malware adalah dengan memasang software Anti-Virus dan Anti-Malware pada sistem komputer kita. Sebagian besar Anti-Virus populer sudah mampu untuk mengenali setiap program yang mengandung malware di dalamnya. Maka sebelum malware tersebut menyebar di komputer, Anti-Virus dan Anti-Malware sudah lebih dahulu memberitahukannya kepada kita untuk menghapus program tersebut. Pelaku pembuat Malware tidak pernah tinggal diam, mereka selalu berinovasi agar program malware mereka tidak terditeksi oleh Anti-Virus, oleh karena itu sudah menjadi keharusan bagi pengguna komputer untuk selalu mengupdate Anti-Virusnya.
Langkah lain agar kita terhindar dari serangan malware adalah dengan cara berhati-hati saat setiap kali akan menginstal sebuah aplikasi. Hindari penggunaan aplikasi yang berbau ilegal karena biasanya aplikasi tersebut telah ditambahkan program malware. Jika kita mencurigai malware telah menjangkit di sistem komputer, langkah yang dilakukan adalah dengan membersihkannya menggunakan Anti-Malware. Anda bisa mendapatkan banyak Anti-Malware yang bertebaran di internet. Contohnya seperti: Malwarebytes Anti-Malware, Emsisoft Anti-Malware, HitmanPro, AVG Malware Removal Tools dan masih banyak yang lainnya.
Pengertian Malware Program Jahat pada Komputer Demiakianlah yang bisa kami sampaikan untuk pengertian malware dan beberapa hal yang berkaitan dengan malware. Semoga dengan adanya informasi ini para pembaca semakin faham tentang istilah malware. Dan lebih jauh lagi bisa berhati-hati pada program malware serta bisa memperbaiki komputer yang terjangkiti oleh program jahat atau malware.
Biarkan Orang Jahat Pada Kita
Serangan siber berskala global dengan memanfaatkan alat peretas yang dikembangkan National Security Agency (NSA) menjadi petaka di banyak negara. Melaporkan, pada Sabtu (13/5/2017) siang waktu Indonesia atau Jumat dini hari waktu Amerika Serikat, setidaknya telah terjadi 45.000 serangan. Bahkan dalam laporan, menyebutkan bahwa serangan ini telah menerjang hampir 100 negara di seluruh dunia. Perusahaan jasa pengiriman FedEx dan National Health Service atau Departemen Kesehatan Inggris, menjadi beberapa pihak yang harus menerima dampak yang besar terhadap aktivitas malware ini. Aktivitas di sejumlah rumah sakit wilayah Inggris Raya, terpaksa harus dihentikan. Serangan yang terjadi dengan sangat masif dan menyerbu ke segala penjuru dunia merupakan serangan Ransomware.
Ransomware, secara sederhana, merupakan program jahat yang bertujuan untuk memperoleh uang tebusan atas penyanderaan atau penguncian data yang dilakukan program tersebut. Dalam sebuah serangan Ransomware, peretas akan mengirim email pada calon korban. Dalam email yang dikirimkan, peretas menautkan link atau lampiran dan link atau lampiran tersebut. Email yang terkirim dengan iming-iming tertentu agar pengguna komputer lengah dan masuk dalam jebakan.
Saat pengguna komputer meng-klik tautan link atau meng-klik lampiran, program jahat otomatis langsung bekerja. Selanjutnya, malware ini mengenkripsi file, folder, bahkan drive di komputer yang diserang dan meminta tebusan melalui pesan yang peretas tinggalkan.
Meskipun korban berhasil membersihkan komputernya dari Ransomware, file, folder, atau drive yang terenkripsi, hampir mustahil bisa digunakan kembali tanpa kunci yang digenggam oleh peretas. Pada komputer yang masuk dalam jaringan perusahaan atau instansi, Ransomware umumnya akan mudah menginfeksi komputer lain dalam satu jaringan tersebut. Kondisi ini yang terjadi pada Departemen Kesehatan Inggris dan perusahaan jasa pengiriman FedEx.
Beberapa komputer dalam jaringan yang terinfeksi, akan membuat Ransomware menjangkiti komputer lainnya. Tebusan yang diminta, umumnya memanfaatkan mata uang Bitcoin.
Anak Jahat Pada Orang Tua
Bitcoin, merupakan sebuah cryptocurrency, sebuah mata uang digital yang memanfaatkan teknik kriptografi dan bekerja secara independen, terlepas dari bank sentral manapun. Serangan Ransomware, secara umum, cenderung meningkat akhir-akhir ini. Kaspersky Lab, dalam sebuah laporannya berjudul “ KSN: Report Ransomware in 2014-2016” mengungkapkan, dari April 2015 hingga Maret 2016, terjadi peningkatan korban Ransomware hingga 17,7 persen, atau dari 1.967.784 korban, hingga 2.315.931 korban di seluruh dunia. Kaspersky mengklaim bahwa pada 2014-2015, ada 93,20 persen korban Ransomware, merupakan individu atau perorangan. Sisanya, merupakan korporasi atau institusi yang terkena serangan Ransomware. Pada periode 2015-2016, korban institusi atau korporasi, meningkat menjadi 13,13 persen.
Serangan Ransomware bukanlah serangan yang benar-benar baru. Pada 1989, ditemukan sebuah program jahat bernama AIDS Trojan yang diketahui, memiliki kemampuan mirip Ransomware atau mampu menyandera atau mengunci file korban memanfaatkan teknik kriptografi. Pada pertengahan dekade 2000-an, sebuah malware bernama Gpcode, juga memiliki kemampuan mengenkripsi file pada perangkat yang berhasil terinfeksi.
Program jahat Gpcode memiliki varian bernama Krotten dan Cryzip. Namun, Ransomware yang benar-benar mirip dengan apa yang dikenal beberapa hari ini, baru terjadi pada 2010 dengan korban terbanyaknya berada di wilayah Rusia. Korban yang terjangkiti Ransomware, harus membayar tebusan melalui sistem SMS premium yang saat itu memang masih berkembang dan menjadi primadona.
Bitcoin, yang hari ini menjadi mata uang primadona untuk melakukan tebusan, masih seumur jagung saat Ransomware menerjang Rusia kala itu. Dalam serangan Ransomware saat ini, Ransomware bernama WanaCrupt0r 2.0 atau WannaCry menjadi biangnya. Ransomware tersebut, menyerang dengan memanfaatkan celah keamanan yang terdapat pada komputer berbasis sistem operasi Windows. WanaCry yang menyerang, akan mengunci file-file berharga milik pengguna komputer yang kena serangan malware. Selepas berhasil menginfeksi komputer korban, WannaCry akan meminta tebusan uang senilai $300 hingga $600 untuk mengembalikan file, forder, atau drive yang mereka sandera dalam tempo tertentu. Apabila korban tidak menebus dalam waktu yang telah mereka tentukan, biaya penebusan akan bertambah. Pada serangan kali ini, peretas menyisipkan pesan tebusan dalam 28 bahasa yang berbeda. Hal tersebut berhubungan dengan serangan berskala global yang bisa menjangkiti komputer di seluruh dunia.
Share infografik Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemkominfo) telah menerima laporan serangan siber dari Rumah Sakit Harapan Kita dan Rumah Sakit Dharmais. Kemkominfo mengimbau agar masyarakat segera melakukan pembaruan keamanan pada komputer bersistem operasi Windows miliknya masing-masing. Pengguna komputer diimbau mem- backup data mereka sebagai antisipasi. Sementara itu, Department of Homeland Security atau Departemen Keamanan Dalam Negeri Amerika Serikat, merespons apa yang terjadi akibat senjata bikinan mereka sendiri. Dalam sebuah laporan menyebutkan bahwa Amerika Serikat, akan membantu menanggulangi serangan melalui bantuan teknis. Apa yang dilakukan Amerika Serikat sangat berkaitan tabiat mereka yang rajin membangun senjata siber. Ransomware yang menyerang saat ini, diyakini berhubungan dengan senjata siber yang dikembangkan oleh pemerintah Amerika Serikat., pada 14 April menulis sebuah kelompok peretas bernama Shadow Broker, mengklaim bahwa mereka berhasil mencuri senjata siber dari NSA.
Pencurian semacam ini menjadi momok bagi Amerika Serikat, seperti aksi Chalsea Manning berhasil men-download lebih dari 250.000 konten dari Departemen Luar Negeri hingga Edward Snowden yang berhasil mencuri lebih dari 1,5 juta dokumen dari NSA. Persoalan senjata siber ini seolah menjadi terang kala Edward Snowden membocorkan masalah ini melalui WikiLeaks. Pemerintah Amerika Serikat, melalui berbagai badan atau organisasi keamanannya, membuat senjata siber yang mengeksplorasi kelemahan-kelemahan dari berbagai sistem komputer, perangkat lunak, dan berbagai perangkat keras yang ada di dunia.
Sistem operasi Windows yang hingga hari ini, masih menjadi raja sistem operasi komputer di seluruh dunia tak luput dari bidikan. Serangan Ransomware memanfaatkan celah keamanan Windows bernama EternalBlue. Celah keamanan pada Windows yang bocor dan dimanfaatkan NSA telah ditutup atau ditambal oleh Microsoft pada Maret lalu saat perusahaan tersebut, merilis patch bernama MS17-010. Namun, banyak pengguna komputer Windows, seringkali lalai untuk terus memperbarui sistem operasi komputernya masing-masing.
Serangan Ransomware kali ini diyakini hanya menyasar bagi pengguna komputer yang tak memperbarui sistem operasinya, dan tidak ditujukan kepada pihak, organisasi atau kelompok tertentu. Menariknya, kejadian yang membuat heboh dunia ini hanya berselang dua hari selepas Presiden Donald Trump memecat Direktur FBI James Comey. Saat yang sama, Trump juga menandatangani perintah eksekutif tentang serangan siber yang mengharuskan adanya tindakan signifikan untuk meningkatkan keamanan infrastruktur penting Amerika Serikat seperti jaringan listrik terhadap serangan siber yang mungkin terjadi.
Trump ingin memperbaiki keamanan jaringan badan-badan negara di bawah genggamannya, seperti FBI, CIA, dan NSA yang sering menerima serangan peretas. Namun, apa yang terjadi beberapa hari ini jelas merupakan suatu pertanda bahwa dunia siber yang sering dianggap sebagai dunia khayalan, nyatanya mampu membuat mimpi buruk dalam dunia nyata. Buktinya Ransomware WannaCry telah membuat dunia “menangis” akibat terganggunya segala aktivitas yang menggunakan komputer.